MAKALAH
FILOSOFI PERKEMBANGAN KURIKULUM BERTARAF INTERNASIONAL
Disusun
untuk Memenuhi Matakuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Dibimbing
oleh Bapak Dr. Hary Suswanto, S.T., M.T.
Oleh:
Muhammad
Zaki Nasrulloh
150534601331
S1 PTE OFF D
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO
Februari 2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Fisika ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Dr. Hary Suswanto, S.T., M.T.
selaku Dosen mata kuliah Kurikulum Pengantar Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.
Saya
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai filosofi perkembangan kurikulum di Indonesia dari
tahun 1986 sampai sekarang. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Malang,
08 Februari 2016
Penyusun
Muhammad Zaki Nasrulloh
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.....................................................................................................
i
KATAPENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................
1
A. Latar
Belakang.........................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................
2
C. Tujuan.......................................................................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................
3
A.
Kurikulum kejuruan dan pengembangannya........................................................
3
B. Prinsip
– prinsip pendidikan kejuruan...................................................................
3
C. Pengertian Kurikulum..............................................................................................
5
D. Pengertian Filosofi Pendidikan...........................................................................
7
BAB III
PENUTUP....................................................................................................
11
Kesimpulan.................................................................................................................
11
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai
sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam
seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di
dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam
penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh
dan kuat.
Landasan
pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau
kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan
tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para
pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru serta pihak -
pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai
bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi
kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan pengembangan kurikulum
tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat
agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan
pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan
pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.
Ilmu pengetahuan
dan teknologi akan selalu berkembang dengan menyesuaikan perkembangan jaman.
Dengan tuntutan pekerjaan yang semakin beragam dalam peningkatan ekonomi suatu
perusahaan.Perkembangan segala aspek kehidupan manusia yang semakin berkembang
dan mengandalkan suatu teknologi menuntut sumber daya manusia dapat menangani
masalah tersebut.
Oleh karena itu
pendidikan di indonesia harus selalu mengikuti perkembangan jaman. Maka di
susunlah kurikulum sebagai pedoman atau panutan untuk mengendalikan pendidikan
di indonesia untuk selalu berkembang dan setara antara daerah satu dengan
daerah yang lain.
Peningkatan ilmu
pengetahuan dan Teknologi yang paling baru harus tersampaikan pada peserta
didik agar nantinya para peserta didik tersebut dapat bersaing dengan sumber
daya manusia negara lain dalam membangun negara ini.
B. Rumusan
masalah
1.
Bagaimana definisi kurikulum menurut para ahli ?
2.
Siapa saja filosofer kurikulum pada tahun 1986 –
sekarang ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui definisi kurikulum menurut para ahli.
2.
Dapat menyimpulkan seperti apa kurikulum.
3.
Memenuhu tugas kurikulum pendidikan kejuruan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Kurikulum
kejuruan dan pengembangannya.
Kurikulum
kejuruan adalah seperangkat rencana, implementasi, evaluasi untuk mencapai
tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Sedangkan pengembangan kurikulum adalah
memperbaiki kurikulum yang sudah ada, dengan harapan dapat menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun
sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan
dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya.
B.
Prinsip
– prinsip pendidikan kejuruan.
Prinsip pendidikan kejuruan didefinisikan sebagai
generalisasi untuk menyiapkan dan pelayanana arahan untuk program dan
konstruksi kurikulum, evaluasi, seleksi
praktik instruksional dan kebijakan pembangunan. Dengan kata lain para praktisi pendidikan kejuruan dapat merencanakan
program dan kurikulum pendidikan, evaluasi, dan proses pembelajaran maupun kebijaksanaan lain yang
dikembangkan berdasarkan kepentingan dan perkembangan zamam dan iptek. Adapun prinsip dasar dari PTK menurut Prosser adalah:
1.
Pendidikan
kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika
lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
2.
Pendidikan
kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan
dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di
tempat kerja.
3.
Pendidikan
kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan
bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
4.
Pendidikan
kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali minatnya,
pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5.
Pendidikan
kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat
diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang
mendapat untung darinya.
6.
Pendidikan
kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja
dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan
dalam pekerjaan nantinya.
7.
Pendidikan
kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses dalam
penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan
dilakukan.
8.
Pada setiap
jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap
dapat bekerja pada jabatan tersebut.
9.
Pendidikan
kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10.
Proses pembinaan
kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan diberikan pada
pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai).
11.
Sumber yang
dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu
adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.
12.
Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body
of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
13.
Pendidikan
kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan
kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika
dilakukan lewat pengajaran kejuruan.
14.
Pendidikan
kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan
pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik
tersebut.
15.
Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien
jika luwes.
16.
Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu
dan jika tidak terpenuhi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan
beroperasi.
C.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum
adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja.n Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya
disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Pengertian Kurikulum menurut para ahli :
Ø
Menurut Danniel Tanner dan juga Laurel Tanner
pengertian
kurikulum ialah pengalaman pembelajaran yang terarah dan juga terencana dengan
secara terstuktur dan juga tersusun dengan melalui proses rekontruksi
pengetahuan serta pengalaman secara sistematis yang berada dibawah suatu
pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar tersebut mempunyai motivasi dan
juga minat belajar.
Ø
Menurut Inlow (1966)
Pengertian
kurikulum ialah usaha menyeluruh yang dirancang secara khusus oleh sekolah
didalam membimbing murid untuk dapat memperoleh hasil dari pelajaran yang telah
ditentukan tersebut.
Ø
Menurut Hilda Taba (1962)
Pengertian
kurikulum dituangkan kedalam bukunya yang berjudul “Curriculum Development
Theory and Pratice” ialah sebagai “a plan of learning” yang mempunyai bahwa
kurikulum ialah sesuatu yang direncanakan untuk dapat dipelajari oleh siswa
yang didalamnya memuat rencana untuk para peserta didik (murid).
Ø
Menurut Kerr, J. F (1968)
Pengertian
kurikulum ialah sebuah pembelajaran yang dirancang dan juga dilaksanakan dengan
individu serta juga berkelompok baik itu di luar ataupun di dalam sekolah.
Ø
Menurut George A. Beaucham (1976)
Pengertian
kurikulum ialah suatu dokumen tertulis yang didalamnya terkandung isi mata
pelajaran yang akan diajar kepada peserta didik(murid) dengan melalui berbagai
mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah yang dalam kehidupan
sehari-hari.
Ø
Menurut Neagley dan Evans (1967)
Pengertian
kurikulum ialah semua pengalaman yang telah dibangung atau dirancang oleh pihak
sekolah untuk dapat menolong para siswa didalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan
siswa yang paling baik.
Ø
Menurut UU. No. 20 Tahun 2003
Pengertian
kurikulum ialah suatu perangkat rencana dan juga pengaturan tentang tujuan,
isi, dan juga bahan pengajaran dan cara yang digunakan ialah sebagai suatu
pedoman didalam suatu penyelenggaraan kegiatan dalam pembelajaran untuk dapat
mencapai suatu tujuan pendidikan nasional.
Ø
Menurut Good V. Carter (1973)
Pengertian
kurikulum ialah kelompok pengajaran yang sistematik atau juga urutan subjek
yang dipersyaratkan untuk dapat lulus atau juga sertifikasi dalam pelajaran
mayor
Ø
Menurut Grayson (1978)
Pengertian
kurikulum ialah suatu perencanaan untuk mendapatkan suatu pengeluaran
(out-comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
Ø
Menurut Murray Print
Pengertian
kurikulum ialah sebuah ruang pembelajaran yang sudah terencana diberikan secara
langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan juga pengalaman yang
dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat kurikulum tersebut diterapkan.
Ø
Menurut Crow and Crow
Pengertian kurikulum ialah rancangan pengajaran atau juga sejumlah
mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk dapat menyelesaikan suatu
program untuk dapat memperoleh ijazah.
D.
Pengertian Filosofi Pendidikan
Telah
di jelaskan sebelumnya bahwa pengertian dari pada filosofi adalah upaya
menemukan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan
kemampuan akal secara optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran
filsafat adalah jawaban jawaban dalam bentuk gagasan atau ide, maka filosofi
pendidikan dapat di artikan sebagai upaya – upaya untuk menemukan kebenaran
tentang hakikat pendidikan melalui cara – cara atau metode yang berdasarkan
pengoptimalan akal.
Untuk
lebih memperdalam pengetahuan tentang apa itu filosofi pendidikan, maka dalam
tulisan ini akan di sampaikan pula pendapat – pendapat para ahli dan filsafat
pendidikan.
1.
Imam Barnadib (1994)
Mendefinisikan
filosofi pendidikan sebagai “ilmu pendidikan yang bersendikan filsafat atau
filsafat yang di terapkan dalam usaha pemikiran dan pemecahan masalah
pendidikan”
Jika membicarakan masalah pendidikan ,maka
bisa kita kaitkan bahwa perancangan sebuah kurikulum juga bisa di katakana
sebagai ssebuah problematika yang serius jika tidak di tangani dengan cara ynag
benar pula. Maka dari itu dalam pembuatan serta 9 pengembangan sebuah kurikulum sangat penting sekali
membuat penekanan dalam usaha pemikirannya.
Selanjutnya dari
definisi di atas dapat di jelaskan bahwa filsafat pendidikan dapat di dekati
dari problema – problema pendidikan bersifat filosofis yang memerlukan jawaban
yang filosofis pula. Di samping itu, filsafat pendidikan dapat pula di dekati
dari ide – ide filosofis yang di terapkan untuk mememcahkan masalah – masalah
pendidikan.
Tiga Masalah Utama Filsafat
Dalam filsafat, terdapat
tiga masalah utama yakni, : masalah keberadaan termasuk masalah kenyataan,
masalah pengetahuan termasuk masalah kebenaran dan masalah nilai.
Masalah pertama
di kaji dalam cabang filsafat yang di sebut epistemology, dan masalah ketiga di
kaji dalam cabang filsafat yang di sebut dengan aksiologi.
Dalam uraian di atas dapat di buatkan bagan sebagai
berikut :
Filsafat pendidikan
1.
Filsafat
Pendidikan (problema – problema pendidikan)
2.
Filsafat
Pendidikan (ide –ide filosofis)
Masalah Utama Filsafat
1.
Keberadaan
(kenyataan) Metafisika
2.
Pengetahuan
(kebenaran) Epistemologi
3.
Nilai
Aksiologi
Masalah realitas
Masalah
keberadaan (Being) adalah masalah yang paling umum, karena menyangkut
keberadaaan pada umumnya , baik yang ada dalam khayalan maupun dalam kenyataan
, sehingga di bedakan antara being dan reality.
Pengertian being meliputi baik yang tidak nyata maupun
yang nyata. Yang nyata atau reality itu sendiri ada yang tidak bersifat public
dalam arti di dekati secara inderawi , dan ada pula yang bersifat public dalam
arti tidak dapat di dekati secara inderawi. Yang terakhir ini oleh Kattstof (1986) , di sebut “existence” 10.
2.
Sudjana
(2005)
mengemukakan
tiga fungsi kurikulum yang kaitanya dengan pengembangan kurikulum dengan
berfokus pada tiga aspek, yaitu:
a.
Fungsi
kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan tersebut, sebagai alat untuk mencapai
seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman dalam
mengatur kegiatan sehari-hari.
b.
Fungsi
kurikulum bagi tataran tingkat sekolah, yaitu sebagai pemeliharaan proses
pendidikan dan penyiapan tenaga kerja; dan
c.
Fungsi
bagi konsumen, yaitu sebagai keikutsertaan dalam memperlancar pelaksanaan
program pendidikan dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan program yang
serasi.
3.
Susilo,(
2007)
Dasar perlunya
perubahan kurikulum menurut Muhadi bahwa: “saat terjadi perkembangan dan
perubahan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera
dianggap dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap
jenjang dan satuan pendidikan. Di mana peraturan perundang-undangan yang baru
telah membawa implikasi dalam terhadap pengembangan kurikulum seperti pembaruan
dan diversifikasi kurikulum”.
Kurikulum
berbasis kompetensi diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalanbangsa,
khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui
perencanaan pelaksanaan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif,
efisien dan berhasil guna. Kurikulum berbasis kompetensi dikembangkan untuk
memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan,
pertentangan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ditujukan, untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan
cerdas dalam mengemban identitas budaya bangsanya. Kurikulum ini dapat
memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang
membangun integritas sosial serta membudayakan dan mewujudkan karakter
nasional. Juga untuk memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman belajar yang
sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada empat pilar
pendidikan 11 universal sebagaimana yang telah dicetuskan oleh UNESCO sejak
1970 yakni: learning to know, learning to do, learning to life together dan
learning to be.
4.
Sukmadinata,
(2008)
Pada dasarnya
kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen.
Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi
dengan cara mengkaji buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum
tersebut kita dapat mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap
komponen kurikulum yang lain.
Proses
pengembangan kurikulum merupakan sesuatu yang kompleks, karena tidak hanya
menuntut penguasaan kemampuan secara teknis pengembangan berbagai komponen
kurikulum dari para pengembang kurikulum’ akan tetapi lebih dari itu para
pengembang kurikulum harus mampu mengantisipasi berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum baik yang bersifat internal maupun
eksternal .
Adapun proses
pengembangan kurikulum adalah kegiatan mengahasilkan kurikulum baru melalui
langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan dan penyempurnaan kurikulum atas dasar
penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan hal
tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum
mempunyai tujuan untuk perbaikan. Sehingga, keberhasilan kegiatan pengembangan
kurikulum dalam proses pengajaran dan pendidikan, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, antara lain, yaitu; falsafah hidup bangsa, kesesuaian
kurikulum dengan peserta didik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
harapan masyarakat.
Mengacu pada
pendapat Sukmadinata ,para pihak yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan
kurikulum terdiri dari administrator pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu
pengetahuan, guru, orang tua murid, serta tokoh masyarakat. Dari pihak-pihak
tersebut, mereka yang secara terus menerus turut terlibat dalam pengembangan
kurikulum adalah administrator, guru, dan orang tua siswa. Berdasarkan latar
belakang tersebut di atas, tulisan ini membahas mengenai peranan masing-masing
pihak yang terdiri dari administrator, ahli ilmu pengetahuan, guru, dan orang
tua siswa dalam pengembangan kurikulum.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum
pada dasarnya merupakan suatu sistem (system), artinya kurikulum tersebut
merupakan suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari beberapa komponen, di
mana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-komponen kurikulum
tersebut, yaitu tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi Fungsi
Preventif yaitu, fungsi dimana guru terhindar untuk melakukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan ketetapan kurikulum.
Salah satu penentu keberhasilan pendidikan terdapat pada kurikulum. dan
bagus tidaknya kurikulum tergantung kepada perumus kurikulum sendiri.
Pada dasarnya kurikulum
adalah perencanaan mengenai isi, tujuan, bahan pelajaran dan tata cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraa
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam kurikulum mengandung
cita – cita dan harapan bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dan
bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu, untuk mencapai tujuan itu
pendidik dan peserta didik harus bisa bersama – sama menjalankan hak dan
kewajibannya.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Kurniawati, Ayu. 2011. Perkembangan
kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan.(Online), (http://goayu.blogspot.co.id/2014/03/pengembangan-kurikulum-pendidikan.html), diakses 07 Februari 2016.
2.
Putra
Juliantara, I K. 2015. 134 Pengertian Kurikulum (Lengkap). http://www.kompasiana.com/ikpj/134-pengertian-kurikulum-lengkap_54ff406ba33311c84c50f853
di akses pada 5 Febuari 2016
3.
Barnadib, Imam, Filsafat Pendidikan:
Sistem dan Metode, Yokyakarta: Andi Offet, 1994.
4.
Beerling et. al, Pengantar Filsafat Ilmu,
Yokyakarta, Tiara Wacana, 1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar