RANCANGAN PROGAM EKSTRAKULIKULER ROBOTIK DI SMA
MAKALAH
Untuk
Memenuhi Tugas Matakuliah
Bahasa
Indonesia Keilmuan
yang
di bina oleh Bapak
Tedy Niko Jatmiko Saputro, M.Pd
Oleh:
Muhammad Zaki
Nasrulloh
150534601331
Offering D
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Mei 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Belajar mengajar pada dasarnya proses interaksi edukatif antara guru dan
siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang
guru,baik dalam penyampaian materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan
sebagainya.
Di
berbagai sekolah, sering muncul berbagai kegiatan yang dapat membantu siswa
agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya diluar bidang akademik. Nama kegiatan
tersebut adalah kegiatan ektrakurikuler.
Banyak
siswa-siswi yang beranggapan bahwa, kegiatan ini hanya sekedar dan di buat
tidak ada manfaatnya. Bahkan beberapa dari mereka menganggap kegiatan ini
sebagai acuan dan tidak perlu di ikuti secara serius. Padahal kegiatan ini
sangat penting bagi siswa, Karena meskipun dilaksanakan di luar jam sekolah,
namun kegiatan ini bertujuan positif untuk kemajuan siswa itu sendiri.
Ektraulikuler
di SMA pada umumnya kegiatan non akdemik seperti Pramuka, Palang Merah Remaja
(PMR), seni, olahraga, keagamaan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler akademik pun
ada seperti Bio Club, Matematika Club, Fisika Club, Kimia Club, Astronomi Club,
Geografi Club, Ekonomi Club dan kegiatan ekstrakurikuler akademik lainnya.
Sebenarnya
siswa SMA mempunyai bakat dan minat yang belum terfasilitasi dengan baik,
seperti bakat di bidang teknologi. Oleh karena itu upaya
peningkatan mutu pendidikan di SMA harus segera diperbaiki, seperti penambahan
ekstrakulikuler.
Ektrakulikuler di
bidang teknologi yang bisa di terapkan yaitu seperti ektrakulikuler robotik
karena disetiap tahunnya terdapat pagelaran lomba robotik yang di selenggaraan
oleh Universitas yang ada di Indonesia maupun yang di selenggarakan oleh
Sekolah Tinggat Atas/Kejuruan. Ekstrakurikuler robotik ini diharapkan dapat menjawab
tuntutan tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler robotik
dapat mengembangkan minat dan bakat para siswanya sehingga mencerdaskan emosi
para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler robotika, diharapkan para siswa yang
mengikutinya bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan, baik yang
digelar secara internal di sekolah maupun eksternal dengan sekolah lain.
Ekstrakurikuler robotik seharusnya
di terapkan di SMA yang ada di indonesia untuk mencipkan lulusan siswa yang
lebih produktif. Karena Dengan adanya ektrakulikuler robotik,
siswa tidak hanya sekedar bermain robot saja, tetapi juga belajar membuat
robot dan teknik-teknik pemogramannya yang dapat membuat siswa menjadi lebih
kreatif dan lebih imajinatif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
didapat beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian lebih, diantaranya
yaitu:
a.
Apa hakikat ekstrakulikuler?
b.
Bagaimana rancangan ekstrakulikuler yang
di terapkan di SMA?
c.
Apa hakikat robot line follower?
d.
Apa kelemahan dan keunggulan robot line follower?
1.3 Tujuan Penulisan
Menjelaskan
kepada pembaca tentang penerapan ekstrakulikuler di SMA khususnya di bidang
robotik dan metode pengembangan robotik ke pada siswa SMA. Adapun secara
khususnya makalah ini menjelaskan:
a.
Menjelaskan hakikat esktrakulikuler
b.
Menjelaskan rancangan ekstrakulikuler
yang di terapkan di SMA
c.
Menjelaskan robot line follower.
d.
Menjelaskan kelemahan dan keunggulan robot line follower
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hakikat Ekstrakulikuler
Definisi
atau pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebenarnya sangat sederhana. Yaitu,
kegiatan diluar materi pelajaran wajib sekolah. Adapun lebih mendetailnya
penggertian ekstrakurikuler adalah sebagai berikut.
Ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar
jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai Universitas.
Kegiatan dari ekstrakurikuler dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
pengembangan kepribadian, dan
kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan pola pikir, bakat minat
serta kemampuan dari siswa.
Tujuan
dari ekstrakulikuler tersebut yaitu untuk mengembangkan bakat siswa atau tempat
untuk memfasilitasi siswa untuk dapat berpestasi tidak hanya dibidang akademik
saja tetapi dibidang lain sesuai bakat dan minat siswa tersebut.
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler yang dijelaskan oleh Sumarna (2006:10) yaitu:
“Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara
pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan”. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk mengaplikasikan teori dan praktik
yang telah diperoleh sebagai hasil nyata proses pembelajaran. Saputra (1998: 6)
mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran
sekolah biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di dalam sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat yang
dimiliki siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang siswa.
2.2
Perancangan Ekstrakulikuler di SMA
2.2.1
Rencana Kegiatan
Kegiatan ekstrakulikuler di SMA pada umunya yaitu
kegiatan non akdemik seperti Pramuka, Palang Merah Remaja
(PMR), seni, olahraga, keagamaan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler akademik pun
ada seperti Bio Club, Matematika Club, Fisika Club, Kimia Club, Astronomi Club,
Geografi Club, Ekonomi Club dan kegiatan ekstrakurikuler akademik lainnya.
Sementara itu, SMA di Indonesia ini jarang sekali yang melaksanakan kegiatan
ekstrakulikuler dibidang teknologi, padahal di era modern saat ini sangatlah
membutuhkan teknologi-teknologi yang cangih seperti robot pada umumnya yang
bisa membantu pekerjaan orang. Oleh karena itu,
pelatihan-pelatihan teknologi haruslah dimulai sejak awal seperti di
terapkannya progam ekstrakulikuler robotik di SMA. Dengan progam ini, di
harapkan siswa SMA tidak hanya mampu mengembangkan kecerdasan akademik saja
tetapi kecerdasan non-akademik juga perlu dikembangan bagi setiap siswa.
Kegiatan
yang dilakukan meliputi sosialisasi di SMA, peninjauan terhadap kepala sekolah
tentang progam kegiatan ekstrakulikuler robotik. Rencana kegiatan tersebut
adalah survei dan pengumpulan data sekunder, sosialisasi dan pengenalan program
ekstrakulikuler robotik kepada siswa, sosialisasi dilakukan dengan cara
menjelaskan pembuat robot line follower
dan cara kerjanya.
2.2.2 Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan yang dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan bisa melalui strategi sebagai berikut.
a.
Melaksanakan metode sosialisasi untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
b.
Menyediakan fasilitas penunjang.
c.
Menyediakan pembimbing yang ahli dalam bidang robotik.
d.
Mempersiapkan kegiatan pelatihan, praktik langsung,
serta monitoring hasil kegiatan siswa.
e.
Evaluasi di setiap kegiatan yang telah dilaksanakan.
2.2.3 Metode Pelaksanaan
Metode
pelaksanaan program bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.
Survei
Survei
dilaksanakan dengan pengamatan serta wawancara langsung kepada siswa.
b.
Pengumpulan data sekunder
Data sekunder bisa didapat melalui informasi dari
data-data yang tersedia dari hasil wawancara terhadap siswa SMA.
2.2.4 Implementasi Program
Implementasi program dilaksanakan
sesuai dengan rencana program yang telah dirancang sebelumnya. Tahapan-tahapan
pelaksanaan program adalah sebagai berikut :
a.
Sosialisasi dan pengenalan program serta penyampaian materi
Peneliti
yang melaksanakan program mengenalkan program dengan memberikan gambaran umum
tentang program, memberikan materi tentang tujuan penerapan progam tersebut,
memperjelas materi dengan memberi gambaran tehniknya.
b.
Melaksanakan aplikasi di lapangan dari hasil
sosialisasi dan pengenalan
siswa yang
telah diberi pengenalan selanjutnya akan mempraktikkan langsung dalam proses
pembuatan robotik line follower
dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan sebelumnya.
c.
Melaksanakan implementasi hasil aplikasi di lapangan
dan sosialisasi
siswa SMA
melaksanakan proses pembuatan robotik line
follower.
d.
Monitoring pelaksanaan
program
Pelaksanaan
monitoring dilakukan dengan cara melakukan pengawasan dan pengecekan untuk
mengetahui bakat dan minat siswa SMA dengan ektrakulikuler robotik.
e.
Evaluasi
Evaluasi
secara umum dan berkala dilaksanakan empat minggu sekali dengan tujuan program
yang telah dan yang akan dilaksanakan bisa terpantau secara baik. Selain itu
juga melaksanakan evaluasi dari hasil kerja siswa yang telah mampu
mempraktikkan langsung setelah mengetahui tingkat keberhasilannya.
2.2.5 Analisis Output
Output diukur berdasarkan parameter
target yang telah disusun secara matang. Output ini merupakan output berjangka pendek selama
pelaksanaan program, yaitu selama dua bulan. Output yang diharapkan agar siswa SMA mampu membuat robot line follower dengan baik.
2.2.6 Keberlanjutan Program
Untuk menjamin keberlanjutan program
ini akan di ikut sertakan lomba robotik line
follower yang di selenggarakan di Universitas atau di SMA/SMK sederajat, biasanya
yang di selenggarakan rutin pada setiap tahunnya.
2.3 Hakikat Robot Line Follower
2.3.1 Pengertian
Robot
Line Follower
Robot Line Follower (Robot Pengikut Garis) adalah robot yang dapat
berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang menyebutnya dengan line tracker, line tracer robot dan sebagainya. Garis yang dimaksud adalah garis
berwarna hitam diatas permukaan berwarna putih atau sebaliknya, ada juga
lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya.
Ada juga garis yang tak terlihat yang digunakan sebagai lintasan robot,
misalnya medan magnet.
Seperti layaknya manusia,
bagaimana manusia dapat berjalan pada mengikuti jalan yang ada tanpa menabrak
dan sebagainya, tentunya karena manusia memiliki “mata” sebagai penginderanya.
Begitu juga robot line follower ini,
dia memiliki sensor garis yang berfungsi seperti “mata” pada manusia.
Sensor garis ini mendeteksi
adanya garis atau tidak pada permukaan lintasan robot tersebut, dan informasi
yang diterima sensor garis kemudian diteruskan ke prosesor untuk diolah
sedemikian rupa dan akhirnya hasil informasi hasil olahannya akan diteruskan ke
penggerak atau motor agar motor dapat menyesuaikan gerak tubuh robot sesuai
garis yang dideteksinya.
2.3.2 Cara
Kerja Robot
Line Follower
Pada konstruksi yang sederhana, robot
line follower memiliki dua sensor
garis (A-Kiri dan B-Kanan), yang terhubung ke dua motor (kanan dan kiri) secara
bersilang melalui sebuah prosesor/driver
(lihat gambar). Sensor garis A (Kiri) mengendalikan motor kanan, sedangkan
sensor garis B (kanan) mengendalikan motor kiri.
Cara kerja sensor
pada robot yaitu:
a.
Ketika sensor A
mendeteksi garis sedangkan sensor B keluar garis ini berarti posisi robot
berada lebih sebelah kanan dari garis, untuk itu motor kanan akan aktif
sedangkan motor kiri akan mati. Akibatnya motor akan berbelok kearah kiri.
b.
Begitu sebaliknya
ketika sensor B mendeteksi garis, motor kiri aktif dan motor kanan mati, maka
robot akan berbelok ke kanan.
c.
Jika kedua sensor
mendeteksi garis maka kedua motor akan aktif dan robot akan bergerak maju.
2.3.1
Jenis Robot Line Follower dan Perbedaannya
Perbedaan
antara line follower analog dan mikro
adalah sebagai berikut:
·
Sistem pengendali line follower analog masih manual jadi untuk pengaturan kecepatan
motor maupun kesensitifitasan sensor pada line
follower masih menggunakan tombol dan tripot.
Cara mengaturnya yaitu dengan memutar tripot
dengan obeng minus untuk mempercepat dan memperlambat kecepatan motor, selain
itu juga untuk mengatur kesensitifitasan sensor saat menyentuh track yang ada.
·
Sistem pengendali line follower mikrokontroler sudah memakai sebuah IC (Integrated Circuit) yang merupakan otak
dari line follower tersebut. Fungsi
IC disini adalah untuk pengendalian line
follower saat melaju di track. Untuk pensetingan kecepatan motor maupun
kesensitifitasan sensor tidak dilakukan dengan manual lagi melainkan sudah
terseting secara otomatis pada IC tersbut. IC disini harus diprogram terlebih
dahulu sehingga IC dapat bekerja sesuai dengan apa yang kita perintahkan
sehingga penggunaan pengendali mikrokontroler lebih memudahkan daripada
penggunaan sistem pengendali analog. Selain itu pada line follower analog juga dilengkapi dengan teks display untuk mengetahui segala
informasi tentang keadaan line follower mikrokontrol
yang ada.
2.1
Kelemahan
dan Keunggulan Robot Line Follower
Kelebihan dan kelemahan
dari line follower analog dan mikro
adalah sebagai berikut:
a. Line follower analog
sistem pengendalinya masih manual sehingga tidak efisien.
b. Untuk
cara kerja line follower analog lebih
simpel dan mudah dipahami dikarenakan sistem pengendalinya yang masih manual.
c. Jika
membuat line follower analog biayanya
relatif murah dibandingkan dengan line
follower mikro.
d. Line follower
analog tidak cepat rusak atau bisa dibilang lebih kuat dibandingkan dengan line follower mikrokontroler.
e. Rangkaian
line follower analog lebih rumit dibandingkan
dengan line follower mikro.
f. Line follower
mikro sistem pengendalinya sudah dengan IC sehingga lebih efisien.
g. Cara
kerja line follower mikro rumit
karena harus memrogram IC terlebih dahulu agar IC bisa digunakan sesuai dengan
yang diperintahkan.
h. Biaya
pembuatan line follower mikro lebih
mahal dibandingkan dengan line follower
analog.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan tentang progam perencanaan ekstrakulikuler di SMA dapat disimpulkan bahwa:
a.
kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan
di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di dalam sekolah maupun di luar
sekolah dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa, dan
kegiatan ekstrakurikuler dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar seorang siswa.
b.
Tujuan dari
ekstrakulikuler tersebut yaitu untuk mengembangkan bakat siswa atau tempat
untuk memfasilitasi siswa untuk dapat berpestasi tidak hanya dibidang akademik
saja tetapi dibidang lain sesuai bakat dan minat siswa tersebut.
c.
Robot Line Follower (Robot Pengikut Garis)
adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang
menyebutnya dengan Line Tracker, Line Tracer Robot dan sebagainya.
DAFTAR RUJUKAN
Maulidina,
Siti I. (2015). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Peningkatan
Prestasi Siswa di SMA Negeri 1 Pamekasan, (online) (http://inezmaulidia.blogspot.co.id/2015/05/karya-tulis-ilmiah-kegiatan.html, diakses pada tanggal 08 April 2016)
Burhanudddin,
Afid. (2014). Pengelolaan ekstrakulikuler
di sekolah, (online) (https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di-sekolah/, diakses pada 08 April 2016)
Syahadah,
Garda. (2010). Kumpulan robot-robot,
(online) (http://moycate.blogspot.co.id/2010/06/apa-itu-line-follower-robot-pengertian.html, diakses
pada 30 april 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar