Jumat, 25 November 2016

RANCANGAN PROGAM EKSTRAKULIKULER ROBOTIK DI SMA

RANCANGAN PROGAM EKSTRAKULIKULER ROBOTIK DI SMA

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang di bina oleh Bapak Tedy Niko Jatmiko Saputro, M.Pd


Oleh:
Muhammad Zaki Nasrulloh
150534601331
Offering D


 







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Mei 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Belajar mengajar pada dasarnya proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru,baik dalam penyampaian materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya.
Di berbagai sekolah, sering muncul berbagai kegiatan yang dapat membantu siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya diluar bidang akademik. Nama kegiatan tersebut adalah kegiatan ektrakurikuler.
Banyak siswa-siswi yang beranggapan bahwa, kegiatan ini hanya sekedar dan di buat tidak ada manfaatnya. Bahkan beberapa dari mereka menganggap kegiatan ini sebagai acuan dan tidak perlu di ikuti secara serius. Padahal kegiatan ini sangat penting bagi siswa, Karena meskipun dilaksanakan di luar jam sekolah, namun kegiatan ini bertujuan positif untuk kemajuan siswa itu sendiri.
Ektraulikuler di SMA pada umumnya kegiatan non akdemik seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), seni, olahraga, keagamaan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler akademik pun ada seperti Bio Club, Matematika Club, Fisika Club, Kimia Club, Astronomi Club, Geografi Club, Ekonomi Club dan kegiatan ekstrakurikuler akademik lainnya.
Sebenarnya siswa SMA mempunyai bakat dan minat yang belum terfasilitasi dengan baik, seperti bakat di bidang teknologi. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA harus segera diperbaiki, seperti penambahan ekstrakulikuler.
Ektrakulikuler di bidang teknologi yang bisa di terapkan yaitu seperti ektrakulikuler robotik karena disetiap tahunnya terdapat pagelaran lomba robotik yang di selenggaraan oleh Universitas yang ada di Indonesia maupun yang di selenggarakan oleh Sekolah Tinggat Atas/Kejuruan. Ekstrakurikuler robotik ini diharapkan dapat menjawab tuntutan tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler robotik dapat mengembangkan minat dan bakat para siswanya sehingga mencerdaskan emosi para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler robotika, diharapkan para siswa yang mengikutinya bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan, baik yang digelar secara internal di sekolah maupun eksternal dengan sekolah lain.
Ekstrakurikuler robotik seharusnya di terapkan di SMA yang ada di indonesia untuk mencipkan lulusan siswa yang lebih produktif. Karena Dengan adanya ektrakulikuler robotik, siswa tidak hanya sekedar bermain robot saja, tetapi juga belajar membuat robot dan teknik-teknik pemogramannya yang dapat membuat siswa menjadi lebih kreatif dan lebih imajinatif.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapat beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian lebih, diantaranya yaitu:
a.    Apa hakikat ekstrakulikuler?
b.    Bagaimana rancangan ekstrakulikuler yang di terapkan di SMA?
c.    Apa hakikat robot line follower?
d.   Apa kelemahan dan keunggulan robot line follower?

1.3      Tujuan Penulisan
Menjelaskan kepada pembaca tentang penerapan ekstrakulikuler di SMA khususnya di bidang robotik dan metode pengembangan robotik ke pada siswa SMA. Adapun secara khususnya makalah ini menjelaskan:
a.    Menjelaskan hakikat esktrakulikuler
b.    Menjelaskan rancangan ekstrakulikuler yang di terapkan di SMA
c.    Menjelaskan robot line follower.
d.   Menjelaskan kelemahan dan keunggulan robot line follower
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Hakikat Ekstrakulikuler
Definisi atau pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebenarnya sangat sederhana. Yaitu, kegiatan diluar materi pelajaran wajib sekolah. Adapun lebih mendetailnya penggertian ekstrakurikuler adalah sebagai berikut.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai Universitas. Kegiatan dari ekstrakurikuler dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan pola pikir, bakat minat serta kemampuan dari siswa.
Tujuan dari ekstrakulikuler tersebut yaitu untuk mengembangkan bakat siswa atau tempat untuk memfasilitasi siswa untuk dapat berpestasi tidak hanya dibidang akademik saja tetapi dibidang lain sesuai bakat dan minat siswa tersebut. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler yang dijelaskan oleh Sumarna (2006:10) yaitu: “Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan”. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh sebagai hasil nyata proses pembelajaran. Saputra (1998: 6) mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah biasa yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang siswa.

2.2    Perancangan Ekstrakulikuler di SMA
2.2.1      Rencana Kegiatan
Kegiatan ekstrakulikuler di SMA pada umunya yaitu kegiatan non akdemik seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), seni, olahraga, keagamaan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler akademik pun ada seperti Bio Club, Matematika Club, Fisika Club, Kimia Club, Astronomi Club, Geografi Club, Ekonomi Club dan kegiatan ekstrakurikuler akademik lainnya. Sementara itu, SMA di Indonesia ini jarang sekali yang melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler dibidang teknologi, padahal di era modern saat ini sangatlah membutuhkan teknologi-teknologi yang cangih seperti robot pada umumnya yang bisa membantu pekerjaan orang. Oleh karena itu, pelatihan-pelatihan teknologi haruslah dimulai sejak awal seperti di terapkannya progam ekstrakulikuler robotik di SMA. Dengan progam ini, di harapkan siswa SMA tidak hanya mampu mengembangkan kecerdasan akademik saja tetapi kecerdasan non-akademik juga perlu dikembangan bagi setiap siswa.
Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi di SMA, peninjauan terhadap kepala sekolah tentang progam kegiatan ekstrakulikuler robotik. Rencana kegiatan tersebut adalah survei dan pengumpulan data sekunder, sosialisasi dan pengenalan program ekstrakulikuler robotik kepada siswa, sosialisasi dilakukan dengan cara menjelaskan pembuat robot line follower dan cara kerjanya.
2.2.2      Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bisa melalui strategi sebagai berikut.
a.       Melaksanakan metode sosialisasi  untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
b.      Menyediakan fasilitas penunjang.
c.       Menyediakan pembimbing yang ahli dalam bidang robotik.
d.      Mempersiapkan kegiatan pelatihan, praktik langsung, serta monitoring hasil kegiatan siswa.
e.       Evaluasi di setiap kegiatan yang telah dilaksanakan.
2.2.3      Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan program bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.         Survei
Survei dilaksanakan dengan pengamatan serta wawancara langsung kepada siswa.
b.        Pengumpulan data sekunder
Data sekunder bisa didapat melalui informasi dari data-data yang tersedia dari hasil wawancara terhadap siswa SMA.
2.2.4      Implementasi Program
Implementasi program dilaksanakan sesuai dengan rencana program yang telah dirancang sebelumnya. Tahapan-tahapan pelaksanaan program adalah sebagai berikut :
a.       Sosialisasi dan pengenalan program serta penyampaian materi
Peneliti yang melaksanakan program mengenalkan program dengan memberikan gambaran umum tentang program, memberikan materi tentang tujuan penerapan progam tersebut, memperjelas materi dengan memberi gambaran tehniknya.
b.      Melaksanakan aplikasi di lapangan dari hasil sosialisasi dan pengenalan
siswa yang telah diberi pengenalan selanjutnya akan mempraktikkan langsung dalam proses pembuatan robotik line follower dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan sebelumnya.
c.       Melaksanakan implementasi hasil aplikasi di lapangan dan sosialisasi
siswa SMA melaksanakan proses pembuatan robotik line follower.
d.      Monitoring pelaksanaan program
Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan cara melakukan pengawasan dan pengecekan untuk mengetahui bakat dan minat siswa SMA dengan ektrakulikuler robotik.
e.       Evaluasi
Evaluasi secara umum dan berkala dilaksanakan empat minggu sekali dengan tujuan program yang telah dan yang akan dilaksanakan bisa terpantau secara baik. Selain itu juga melaksanakan evaluasi dari hasil kerja siswa yang telah mampu mempraktikkan langsung setelah mengetahui tingkat keberhasilannya.


2.2.5      Analisis Output
Output diukur berdasarkan parameter target yang telah disusun secara matang. Output ini merupakan output berjangka pendek selama pelaksanaan program, yaitu selama dua bulan. Output yang diharapkan agar siswa SMA mampu membuat robot line follower dengan baik.
2.2.6      Keberlanjutan Program
Untuk menjamin keberlanjutan program ini akan di ikut sertakan lomba robotik line follower yang di selenggarakan di Universitas atau di SMA/SMK sederajat, biasanya yang di selenggarakan rutin pada setiap tahunnya.

2.3  Hakikat Robot Line Follower
2.3.1      Pengertian Robot Line Follower
Robot Line Follower (Robot Pengikut Garis) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang menyebutnya dengan line tracker, line tracer robot dan sebagainya. Garis yang dimaksud adalah garis berwarna hitam diatas permukaan berwarna putih atau sebaliknya, ada juga lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya. Ada juga garis yang tak terlihat yang digunakan sebagai lintasan robot, misalnya medan magnet.
Seperti layaknya manusia, bagaimana manusia dapat berjalan pada mengikuti jalan yang ada tanpa menabrak dan sebagainya, tentunya karena manusia memiliki “mata” sebagai penginderanya. Begitu juga robot line follower ini, dia memiliki sensor garis yang berfungsi seperti “mata” pada manusia.
Sensor garis ini mendeteksi adanya garis atau tidak pada permukaan lintasan robot tersebut, dan informasi yang diterima sensor garis kemudian diteruskan ke prosesor untuk diolah sedemikian rupa dan akhirnya hasil informasi hasil olahannya akan diteruskan ke penggerak atau motor agar motor dapat menyesuaikan gerak tubuh robot sesuai garis yang dideteksinya.
2.3.2      Cara Kerja Robot Line Follower

Pada konstruksi yang sederhana, robot line follower memiliki dua sensor garis (A-Kiri dan B-Kanan), yang terhubung ke dua motor (kanan dan kiri) secara bersilang melalui sebuah prosesor/driver (lihat gambar). Sensor garis A (Kiri) mengendalikan motor kanan, sedangkan sensor garis B (kanan) mengendalikan motor kiri.
Cara kerja sensor pada robot yaitu:
a.         Ketika sensor A mendeteksi garis sedangkan sensor B keluar garis ini berarti posisi robot berada lebih sebelah kanan dari garis, untuk itu motor kanan akan aktif sedangkan motor kiri akan mati. Akibatnya motor akan berbelok kearah kiri.
b.        Begitu sebaliknya ketika sensor B mendeteksi garis, motor kiri aktif dan motor kanan mati, maka robot akan berbelok ke kanan.
c.         Jika kedua sensor mendeteksi garis maka kedua motor akan aktif dan robot akan bergerak maju.

2.3.1      Jenis Robot Line Follower dan Perbedaannya
Perbedaan antara line follower analog dan mikro adalah sebagai berikut:
·        Sistem pengendali line follower analog masih manual jadi untuk pengaturan kecepatan motor maupun kesensitifitasan sensor pada line follower masih menggunakan tombol dan tripot. Cara mengaturnya yaitu dengan memutar tripot dengan obeng minus untuk mempercepat dan memperlambat kecepatan motor, selain itu juga untuk mengatur kesensitifitasan sensor saat menyentuh track yang ada.
·        Sistem pengendali line follower mikrokontroler sudah memakai sebuah IC (Integrated Circuit) yang merupakan otak dari line follower tersebut. Fungsi IC disini adalah untuk pengendalian line follower saat melaju di track. Untuk pensetingan kecepatan motor maupun kesensitifitasan sensor tidak dilakukan dengan manual lagi melainkan sudah terseting secara otomatis pada IC tersbut. IC disini harus diprogram terlebih dahulu sehingga IC dapat bekerja sesuai dengan apa yang kita perintahkan sehingga penggunaan pengendali mikrokontroler lebih memudahkan daripada penggunaan sistem pengendali analog. Selain itu pada line follower analog juga dilengkapi dengan teks display untuk mengetahui segala informasi tentang keadaan line follower mikrokontrol yang ada.

2.1  Kelemahan dan Keunggulan Robot Line Follower
Kelebihan dan kelemahan dari line follower analog dan mikro adalah sebagai berikut:
a.       Line follower analog sistem pengendalinya masih manual sehingga tidak efisien.
b.      Untuk cara kerja line follower analog lebih simpel dan mudah dipahami dikarenakan sistem pengendalinya yang masih manual.
c.       Jika membuat line follower analog biayanya relatif murah dibandingkan dengan line follower mikro.
d.      Line follower analog tidak cepat rusak atau bisa dibilang lebih kuat dibandingkan dengan line follower mikrokontroler.
e.       Rangkaian line follower analog lebih rumit dibandingkan dengan line follower mikro.
f.       Line follower mikro sistem pengendalinya sudah dengan IC sehingga lebih efisien.
g.      Cara kerja line follower mikro rumit karena harus memrogram IC terlebih dahulu agar IC bisa digunakan sesuai dengan yang diperintahkan.
h.      Biaya pembuatan line follower mikro lebih mahal dibandingkan dengan line follower analog.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan tentang progam perencanaan ekstrakulikuler di SMA dapat disimpulkan bahwa:
a.       kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang dapat dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang siswa.
b.      Tujuan dari ekstrakulikuler tersebut yaitu untuk mengembangkan bakat siswa atau tempat untuk memfasilitasi siswa untuk dapat berpestasi tidak hanya dibidang akademik saja tetapi dibidang lain sesuai bakat dan minat siswa tersebut.

c.       Robot Line Follower (Robot Pengikut Garis) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang menyebutnya dengan Line Tracker, Line Tracer Robot dan sebagainya.

DAFTAR RUJUKAN

Maulidina, Siti I. (2015). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Peningkatan Prestasi Siswa di SMA Negeri 1 Pamekasan, (online) (http://inezmaulidia.blogspot.co.id/2015/05/karya-tulis-ilmiah-kegiatan.html, diakses pada tanggal 08 April 2016)

Burhanudddin, Afid. (2014). Pengelolaan ekstrakulikuler di sekolah, (online) (https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di-sekolah/, diakses pada 08 April 2016)

Syahadah, Garda. (2010). Kumpulan robot-robot, (online) (http://moycate.blogspot.co.id/2010/06/apa-itu-line-follower-robot-pengertian.html, diakses pada 30 april 2016)




Tidak ada komentar: